emang TIM mahasiswa kurang modal...sampai saat pembuatan nata aja ,kelapa minta ke bu MUIN,,katanya "itung-itung ngurangi pengeluaran" padahal harganya tak berapa...paling habis 8000 rupe..mungkin gara-gara itu juga kali ya..nata yang di biin, bukannya tumbuh nata yang tebal,malah adanya jamur yang membesar, walaupun natanya juga jadi "tipiiiiiiiissss abiissss"..pada saat sosialisasi sudah mepet kita pun baru tahu,,ternyata nata yang dibuat GATOT dikit..jadi muncullah ide cemerlang yaitu mengubah nata siap makan menjadi tak berasa, dengan pengolahan resep dukun......."di rebus rebuss dan rebus,,,,tambah susu secukupnya...."jadilah nata basi khas KRANDEN....mungkin saya adalah orang terbodoh di dunia, karana saya dan reza yang sok qiyut,,yang melakukan ide-ide gila ini....
Tibalah....saat sosialisaisi bersama ibu-ibu terpenting di desa KRANDEN,,,setumpuk nata spesialpun datang dengan wangi khas ,,"susu g jelas..",tapi walapun ga jelas ada aja ibu yang punya hasrat pingin mencoba "sampai ngiler kayaknya"...pada saat udah mau nyicip....sssssssssssssttttttt kita langsung bikin strategi ala penjahat kelas kakap,,"maap bu,,natanya baru di panen,belum sempat di rebus,,jadi rasanya asam........takutnya perut ibu sakit,ntar malah encretttt"..hatipun bergejolak,,,<semoga ibu tak nyicip semoga ibu tak nyicip,,,kalo nyicip mampuslah kita semua.....> akhirnya ibupun cuma nengok bentuknya dengan masih ngilerrr,,,dan kitapun semua selamat dari mara bahaya didepan mataa..."syukurlah,,sambil ngikikkkk kik kik.."..dan anehnya lagi ,,,mungkin gara-gara kita sudah memberi ilmu super dahsyat cara pembuatan nata khas kranden,,kita diberi pisang "setengah matang" satu tundunn sama pak kades,,<Hebaaaaat daaah>...penuh kebohongan yang bermanfaatt...walaupun dosa kayaknya,,tapi inilah pada saat kepepet,,dan karena TIM tanpa kekreatifan, jadi semua di anggap pantas yang penting bebasss.....haripun berlalu tanpa ada rasa salah sepeserpun,,,,"maap ya ibu-ibu terpenting di desa KRANDEN..."mungkin itu yang biisa saya ucapkan saat ini,,,,,
tapi pembutan nata yang agak GATOT terobati saat eksperimen tanpa alat yang kurang bisa berhasil yaitu pada saat pembuatan minyak kelapa.."aseeeeeeeekkkkk".....kami semua gotong royong memarut kelapa sendiri sampai setengah hari,,padahal cuma 5 biji,,,mungkin kalo ibu-ibu cuma memakan waktu 2 menit....saat emarutpun si Kordess bertingkah,,kami berlomba-lomba membuat akhir dari parutan yang terkecilll,,,sampai satu tengu mungkin,,,tapi semua tercengan saat meta memarut tanpa sisa "ndomblongggg mlongo kaya gua mulut kami..."...mungkin benar kata kata orng dulu, "man jadda wa jadda" atau "siapa yang bersungguh sungguh dia akan menuai hasilnya" .....eksperimen itupun sukses tanpa cacat...dari 5 biji menjadi 0.5 mL minyak yang superrrrr bagusss...kitapun bergembira,,,,,
"jadi,,,,Bersungguh-sungguhlah kalo pingin hasil yang sesungguhnya juga..."
tapi pembutan nata yang agak GATOT terobati saat eksperimen tanpa alat yang kurang bisa berhasil yaitu pada saat pembuatan minyak kelapa.."aseeeeeeeekkkkk".....kami semua gotong royong memarut kelapa sendiri sampai setengah hari,,padahal cuma 5 biji,,,mungkin kalo ibu-ibu cuma memakan waktu 2 menit....saat emarutpun si Kordess bertingkah,,kami berlomba-lomba membuat akhir dari parutan yang terkecilll,,,sampai satu tengu mungkin,,,tapi semua tercengan saat meta memarut tanpa sisa "ndomblongggg mlongo kaya gua mulut kami..."...mungkin benar kata kata orng dulu, "man jadda wa jadda" atau "siapa yang bersungguh sungguh dia akan menuai hasilnya" .....eksperimen itupun sukses tanpa cacat...dari 5 biji menjadi 0.5 mL minyak yang superrrrr bagusss...kitapun bergembira,,,,,
"jadi,,,,Bersungguh-sungguhlah kalo pingin hasil yang sesungguhnya juga..."